Selasa, 25 Oktober 2016

Lambat Ditangani, Congek Bisa Sebabkan Ketulian

Radang telinga tengah (otitis media) atau yang lebih dikenal dengan istilah congek seringkali dianggap sebagai penyakit yang memalukan. Akibatnya, banyak pasien yang malu berobat ke dokter THT (telinga, hidung dan tenggorokan). Padahal, bila terlambat ditangani, congek dapat merusak gendang telinga, mengurangi pendengaran, bahkan mengakibatkan ketulian.

Dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Khusus THT-Bedah KL Proklamasi, Zainul Djaafar menjelaskan, congek adalah peradangan yang terjadi pada telinga bagian tengah. Kondisi ini biasanya diawali dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga bagian tengah melalui saluran eustachius.

Saluran eustachius merupakan saluran yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan rongga di belakang hidung dan tenggorokan bagian atas.

"Otitis media dapat menjadi akut apabila terjadi pembengkakan dan terbentuknya nanah di dalam telinga tengah. Pembengkakan di sekitar saluran eustachius juga menyebabkan lendir," terang Zainul Djaafar di acara SOHO #BetterU di Jakarta, Kamis (5/3).

Jika otitis media akut tidak sembuh atau berlanjut lebih dari dua bulan, kondisi ini bisa berubah menjadi radang telinga tengah kronis. "Otitis media kronis dapat terjadi bila terapi terlambat, terapi tidak efektif, daya serang kuman tinggi, atau daya tahan tubuhnya rendah. Kondisi ini dapat merusak telinga tengah dan gendang telinga serta mengurangi pendengaran," terang dia.

Dalam kondisi kronis tersebut, gejala yang timbul antara lain telinga berair (congek), gangguan pendengaran, nyeri telinga, hingga vertigo. "Kalau dibiarkan, otitis media kronis dapat menyebabkan hilangnya pendengaran. Jadi, tak usah malu berobat ke dokter THT karena dampaknya itu bisa sangat besar," katanya mengingatkan.

Obat Telinga Bernanah Menahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar